haiii... slamat datang d blog ku inii.. :) mungkin blog ini ga semenarik yang kalian kira,,karena aku masih pemula,,hehe doain yyah biar tambah menarik,, hmmmmhhh.. mungkin blog ku ini isinya akan lebih banyak membahas coklat,,karena aku suka coklat.. :) let's follow my blog.. :)) thank's..
Minggu, 30 Oktober 2011
inilah beberapa anak yang terdampar disebuah rumah untuk mengerjakan tugas praktikum kimia
Jumat, 28 Oktober 2011
My Praise
It was when I heard only
My own heartbeat,
My own heartbeat,
That this so much richness,
Abundance stay near within me,
Abundance stay near within me,
This thankful and gratefulness slowly
Starts creeping me from my toes
To every inch of my body,
Starts creeping me from my toes
To every inch of my body,
To know that you’ve somehow reach this
Ecstatic elevating moment,
Ecstatic elevating moment,
For being so blessed yet so loved,
By you…
By you…
I thank you, Lord
Pemulung Kata
Melepas kata-kata hingga membumbung tinggi ke udara
cair…dibakar mentari hingga menjadi serpihan-serpihan nada
menetes hingga sirami jiwa
kemudian bangkitkan rasa tuk larut dalam kata penuh makna
cair…dibakar mentari hingga menjadi serpihan-serpihan nada
menetes hingga sirami jiwa
kemudian bangkitkan rasa tuk larut dalam kata penuh makna
Begitu pandai engkau pemoles kata
Dengan sedikit jiwa…terlepas beribu makna
Sedangkan ku…si pemulung kata
Dengan banyak pemikiran…hanya menggoda beberapa jiwa
Dengan sedikit jiwa…terlepas beribu makna
Sedangkan ku…si pemulung kata
Dengan banyak pemikiran…hanya menggoda beberapa jiwa
Ku iri dengan megahnya jiwamu
Jubah mu di sulam dengan benang-benang kata nan indah
Sayap dari bulu-bulu kata penuh makna
sehingga menggoda banyak jiwa
Jubah mu di sulam dengan benang-benang kata nan indah
Sayap dari bulu-bulu kata penuh makna
sehingga menggoda banyak jiwa
Tapi aku???
pakaianku terbuat dari sobekkan kata
Bukan sayap..tapi tongkat yang ku punya dari rentannya rasa
Sehingga kepedihan yang dapat terlihat
pakaianku terbuat dari sobekkan kata
Bukan sayap..tapi tongkat yang ku punya dari rentannya rasa
Sehingga kepedihan yang dapat terlihat
karena aku hanya…pemulung kata
From: MaHaYaNa_CinTa [may_yudhy@xxx]
Lelah
ada saatnya aku merasa lemah
seperti si tua tanpa tongkat
ada saatnya ku kehilangan harapan
meski hati terus menyemangati
ada kalanya aku ingin menyerah
walau hati tak pernah memberi
ada kalanya aku pasrah
merasa diri terlalu lelah
walau wajah ku hiasi senyum secerah mentari
sungguh adakalanya aku teramat rapuh
seperti si tua tanpa tongkat
ada saatnya ku kehilangan harapan
meski hati terus menyemangati
ada kalanya aku ingin menyerah
walau hati tak pernah memberi
ada kalanya aku pasrah
merasa diri terlalu lelah
walau wajah ku hiasi senyum secerah mentari
sungguh adakalanya aku teramat rapuh
herna [herna.lusi@xxx]
Sepotong Masa Lalu
Sorot mata mengarah pada sudut masa lalu
Dimana aku pertama melangkah di dunia yang baru
Pastilah dulu aku buta,
Hingga aku begitu memerlukanmu
Dan ingatlah ketika kita pertama berjabat tangan
Ada setetes embun memercik ditengah senja yang merekah
Aku harap itu bukan hanya siluet,
Tetapi mimpi yang akan menjadi kenyataan
Bertahun-tahun kita mengalami pasang surut,
Namun kuharap kita akan kembali
Seperti air laut yang tak bosan dengan pantainya
Kalaulah tak ada jalan pulang,
Aku selalu berharap kita selalu se-dunia
Bersama sebagai sahabat,
walau tak mungkin saling mengikat
Dan ingatlah satu hal,
Rasa yang tulus tak mungkin padam seperti lilin yang tertiup angin
Dimana aku pertama melangkah di dunia yang baru
Pastilah dulu aku buta,
Hingga aku begitu memerlukanmu
Dan ingatlah ketika kita pertama berjabat tangan
Ada setetes embun memercik ditengah senja yang merekah
Aku harap itu bukan hanya siluet,
Tetapi mimpi yang akan menjadi kenyataan
Bertahun-tahun kita mengalami pasang surut,
Namun kuharap kita akan kembali
Seperti air laut yang tak bosan dengan pantainya
Kalaulah tak ada jalan pulang,
Aku selalu berharap kita selalu se-dunia
Bersama sebagai sahabat,
walau tak mungkin saling mengikat
Dan ingatlah satu hal,
Rasa yang tulus tak mungkin padam seperti lilin yang tertiup angin
From: Dinie
Past and Future
He is my past
Would you be my future?
If you ever be my past
Shall he be my future?
What about after you?
Would there be another person
Then you’ll be history too?
Would you be my future?
If you ever be my past
Shall he be my future?
What about after you?
Would there be another person
Then you’ll be history too?
But between you and him
There are gaps that couldn’t be filled
He is my history and you are my next story
Though next story is just a history for next story
But I live in the now
It’s your arm that surrounds me now
There are gaps that couldn’t be filled
He is my history and you are my next story
Though next story is just a history for next story
But I live in the now
It’s your arm that surrounds me now
Dinda Minardi [muke_ghilee@xxx ]
Waiting
In the darkness i keep my eyes open
In the rain i still stay here with tears
In the crowded i keep my ears to hear
And i am
Waiting waiting waiting. I wait you until answer me
I still i still i still. Here in the dark wait for you
What you want?, what you talk? What you need?, i give you what you want, i give you what you need
But i don’t know your feel for me!
In the rain i still stay here with tears
In the crowded i keep my ears to hear
And i am
Waiting waiting waiting. I wait you until answer me
I still i still i still. Here in the dark wait for you
What you want?, what you talk? What you need?, i give you what you want, i give you what you need
But i don’t know your feel for me!
From: Fikri Fardian l [fikrisifirdan@xxx]
Let me Feel The Pain
The blanket of night has fallen upon me
In an odd strange bizarre colour
And the dark covers the whole
Where I beg like a poor
-
Let me feel the pain
So I know that I am alive
That feeling is the one that I need
Since I know that I am numb inside
–
Let me walk thousands miles
Don’t force me to even stop
Let me bleed from the journey
So I will know the color inside me
—
I know I will cry aloud
And you’ll see the tears drop
but don’t force me to stop it
‘Cos that is the hatred that I release
–
Once we’ve talked about life
And you covered it with the sweetest honey
Once we’ve talked about victory
And you wrapped it inside the softest blanket
—–
Maybe I was a stupid one
Trapped inside a stone palace
Where the pictures of summer
Glued at every window
——
But I was not a fool
‘Cos I could see from the key hole
Where the chilly breeze of winter
Gave the toughest lesson outside
——
Let me bleed, let me feel the pain
‘Cos I don’t want to live inside a dream
Without feeling the obstacle and struggle
That give the meaning of this waiting
——-
In an odd strange bizarre colour
And the dark covers the whole
Where I beg like a poor
-
Let me feel the pain
So I know that I am alive
That feeling is the one that I need
Since I know that I am numb inside
–
Let me walk thousands miles
Don’t force me to even stop
Let me bleed from the journey
So I will know the color inside me
—
I know I will cry aloud
And you’ll see the tears drop
but don’t force me to stop it
‘Cos that is the hatred that I release
–
Once we’ve talked about life
And you covered it with the sweetest honey
Once we’ve talked about victory
And you wrapped it inside the softest blanket
—–
Maybe I was a stupid one
Trapped inside a stone palace
Where the pictures of summer
Glued at every window
——
But I was not a fool
‘Cos I could see from the key hole
Where the chilly breeze of winter
Gave the toughest lesson outside
——
Let me bleed, let me feel the pain
‘Cos I don’t want to live inside a dream
Without feeling the obstacle and struggle
That give the meaning of this waiting
——-
Seto Danu
Cogito Ergo Sum
Cogito Ergo Sum
Sekerat Mimpiku
sekerat impian ku terkapar lemah
tergeletak diantara tumpukan sampah
yang menggunung di dalam kotak
diujung jalan dia menggelepar gundah
.
hanya batas langit yang berkarat
memandang dia ke luar batas karatnya langit
nanar matanya berbinar tersaput air mata
memandang gumpalan awan yang beriringan pelan
.
langitnya hanyalah lingkaran kecil
dibatasi oleh karat yang mulai menguning
meninggalkan noda yang menghitam
akhirnya tinggalah kerak yang terkelupas keras
.
terhempas dia di dalam kotak sampah
terbaring diselimuti tumpukan sampah
matanya nanar melihat ke atas
langitnya yang tak berubah dari lingkaran itu
.
membisu yang dia bisa kuasa
entah untuk keluar dia tak bisa
dan sekali lagi dia terhempas lemah di situ
sekerat impiankku pelan pelan membusuk sendu
.
.
.
Seto Danu
www.setodanu.com
tergeletak diantara tumpukan sampah
yang menggunung di dalam kotak
diujung jalan dia menggelepar gundah
.
hanya batas langit yang berkarat
memandang dia ke luar batas karatnya langit
nanar matanya berbinar tersaput air mata
memandang gumpalan awan yang beriringan pelan
.
langitnya hanyalah lingkaran kecil
dibatasi oleh karat yang mulai menguning
meninggalkan noda yang menghitam
akhirnya tinggalah kerak yang terkelupas keras
.
terhempas dia di dalam kotak sampah
terbaring diselimuti tumpukan sampah
matanya nanar melihat ke atas
langitnya yang tak berubah dari lingkaran itu
.
membisu yang dia bisa kuasa
entah untuk keluar dia tak bisa
dan sekali lagi dia terhempas lemah di situ
sekerat impiankku pelan pelan membusuk sendu
.
.
.
Seto Danu
www.setodanu.com
SENJA DI PELABUHAN KECIL
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
Sajak Putih - Chairil Anwar
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...
SOMEWHERE
where it is a place i belongto
only fear and sadnes i feel
i searching it
thinking about it night and day
somewhere
where i feel safe
where someone wanted to save me
form this pain
form this fear
that planted deep inside of my heart
Di saat kala
di saat kala..
di saat kala menyapa keraguan hati..
menggetarkan hati yang kian rapuh terkikis ombak..
terombang-ambing dalam perahu kedamaian..
di saat kala..
di saat kala menyapa hati yang pilu..
melukiskan sejuta goresan hati..
yang kini terselip dalam labirin jeritan hati..
kala datang jiwa bersemi..
menyimpan kisah penuh kasih..
hope u will be mine..
''R''
Ujung Tiang Mimpiku
Sepi kurasa melebur hati
Rindu kurasa membalut imaji
Tertawa melihatku sendiri
Keheningan iringi langkah diri
Rindu kurasa membalut imaji
Tertawa melihatku sendiri
Keheningan iringi langkah diri
Ku menangis dalam tawaku
Ku tertawa dalam tangisku
Terisak-isak mencari hatimu
Terbahak-bahak temukan kasihmu
Ku tertawa dalam tangisku
Terisak-isak mencari hatimu
Terbahak-bahak temukan kasihmu
Kerinduan yang tak pernah berujung
Membimbingku ke ujung tiang mimpiku
Menghujamku dan tinggalkan luka pilu
Dengan parangnya penggal bahagiaku
Membimbingku ke ujung tiang mimpiku
Menghujamku dan tinggalkan luka pilu
Dengan parangnya penggal bahagiaku
Luka hati yang tak terobati
Terasa perih dan mengoyak diri
Jerit hati bak lautan tangis
Mengejekku dengan pandangan miris
Terasa perih dan mengoyak diri
Jerit hati bak lautan tangis
Mengejekku dengan pandangan miris
Ku bermimpi dalam sadarku
Ku tersadar dalam mimpiku
Dalam mimpi ku mengejar kasihmu
Ketika kusadar dapatkan bencimu
Ku tersadar dalam mimpiku
Dalam mimpi ku mengejar kasihmu
Ketika kusadar dapatkan bencimu
Kerinduan yang tak pernah berujung
Menyeretku ke ujung tiang mimpiku
Membelenggu dan tinggalkan luka baru
Dengan parangnya renggut harapanku
Menyeretku ke ujung tiang mimpiku
Membelenggu dan tinggalkan luka baru
Dengan parangnya renggut harapanku
By: Maggothz MoronChay
SUATU SAAT NANTI
Sekarang..
Kamu bisa menolak
Kamu bisa membenci
Kamu bisa mempermainkan
Kamu bisa menuduh
Kamu bisa mencaci maki
Kamu bisa angkuh
Kamu bisa menyiksa
Kamu bisa menghancurkan hatiku
Kamu bisa menolak
Kamu bisa membenci
Kamu bisa mempermainkan
Kamu bisa menuduh
Kamu bisa mencaci maki
Kamu bisa angkuh
Kamu bisa menyiksa
Kamu bisa menghancurkan hatiku
Tapi tidak untuk suatu saat nanti..
Ketika semua telah mati
Ketika semua dihidupkan kembali..
Ketika semua telah mati
Ketika semua dihidupkan kembali..
Suatu saat nanti..
Aku akan mencarimu
Aku akan menemukanmu
Aku akan mendekatimu
Hingga aku tepat didepanmu..
Aku akan mencarimu
Aku akan menemukanmu
Aku akan mendekatimu
Hingga aku tepat didepanmu..
Suatu saat nanti..
Kulihat matamu
sayu, tidak sebinar dulu
Ku lihat mulutmu
rapat, tak sebesar dulu
Ku lihat lidahmu
Kelu, tak setajam dulu
Ku dengar suaramu
Lirih, tak selantang dulu
Kulihat matamu
sayu, tidak sebinar dulu
Ku lihat mulutmu
rapat, tak sebesar dulu
Ku lihat lidahmu
Kelu, tak setajam dulu
Ku dengar suaramu
Lirih, tak selantang dulu
Suatu saat nanti..
Matamu akan melihat terang
Mulutmu akan berkata apa adanya
Hatimu tak akan berdusta
Tanganmu tak bisa membantu
Matamu akan melihat terang
Mulutmu akan berkata apa adanya
Hatimu tak akan berdusta
Tanganmu tak bisa membantu
Kakimu tak bisa berlari
Wajahmu tak bisa berpaling
Wajahmu tak bisa berpaling
Suatu saat nanti..
Aku akan bertanya padamu :
“Apa yang telah kamu lakukan dulu ?”,
“Ada apa di hatimu ?”,
“Sedangkan kamu sadar, sedangkan kamu tahu,
kamu melukaiku ?”.
Aku akan bertanya padamu :
“Apa yang telah kamu lakukan dulu ?”,
“Ada apa di hatimu ?”,
“Sedangkan kamu sadar, sedangkan kamu tahu,
kamu melukaiku ?”.
Suatu saat nanti..
Kamu akan berlutut seraya berkata :
“Aku telah berpura-pura”,
“Aku telah bersandiwara”,
“Aku telah berdusta”,
“Maafkan aku”,
“Sebenarnya aku rapuh, saat membutuhkanmu”,
“Sejujurnya aku menangis bila rindu”,
“Aku sungguh menyayangimu”,
“Aku benar benar mencintaimu”.
Kamu akan berlutut seraya berkata :
“Aku telah berpura-pura”,
“Aku telah bersandiwara”,
“Aku telah berdusta”,
“Maafkan aku”,
“Sebenarnya aku rapuh, saat membutuhkanmu”,
“Sejujurnya aku menangis bila rindu”,
“Aku sungguh menyayangimu”,
“Aku benar benar mencintaimu”.
Suatu saat nanti..
Aku raih tanganmu
Aku dekap erat tubuhmu
saat air matamu berlinang perlahan
berderai, luruh berjatuhan
menimpa dan menyatu
dengan airmataku dulu..
Aku raih tanganmu
Aku dekap erat tubuhmu
saat air matamu berlinang perlahan
berderai, luruh berjatuhan
menimpa dan menyatu
dengan airmataku dulu..
BATAS ANGAN
Kau mentari pagi
Memberi harap dan kasih
Kasih ini murni
Bersemi indah di hati
Memberi harap dan kasih
Kasih ini murni
Bersemi indah di hati
Sadarkah dirimu
Kasih ini untukmu
Walau ku tak milikimu
Kasih ini untukmu
Walau ku tak milikimu
Walau rasa tak terbalas
Namun kasih tak memilih
Namun kasih tak memilih
Aku adalah kekasihmu
Dalam khayalan indahku
Aku adalah pangeranmu
Dalam istana anganku
Dalam khayalan indahku
Aku adalah pangeranmu
Dalam istana anganku
Ku inginkanmu
Ku cintaimu
Melebihi batas anganku
Ku cintaimu
Melebihi batas anganku
Belai embun pagi
Beriku dingin dan sepi
Bagai hati ini
Membeku di dalam sunyi
Beriku dingin dan sepi
Bagai hati ini
Membeku di dalam sunyi
Sadarkah dirimu
Sakit ini darimu
Karena dia telah milikimu
Sakit ini darimu
Karena dia telah milikimu
Walau perih tak terperi
Namun cinta tak mendendam
Namun cinta tak mendendam
Aku adalah nahkodamu
Dalam samudera mimpiku
Aku adalah mentarimu
Dalam dunia fantasiku
Dalam samudera mimpiku
Aku adalah mentarimu
Dalam dunia fantasiku
Ku mendambamu
Ku mendambamu
Ku memujamu
Melampaui batas anganku
Ku memujamu
Melampaui batas anganku
Cinta berakarkan hati
Menjalar tiada henti
Hingga temukan cinta sejati
Berbunga hingga akhirnya mati
Menjalar tiada henti
Hingga temukan cinta sejati
Berbunga hingga akhirnya mati
By: Maggothz MoronChay
PENGERTIAN SEBATAS DEBU
Berapa kali air mata ini mengukir
Sebuah arti kata cinta
Yang selalu terwakili kata frasa
Dari kisah debu lama
Seharusnya tak berarti….berakhir
Begitu saja….begitu saja…..
Sebuah arti kata cinta
Yang selalu terwakili kata frasa
Dari kisah debu lama
Seharusnya tak berarti….berakhir
Begitu saja….begitu saja…..
Percuma bertanya….bila tak ada jawab
Malam purnama saat tiada
Mata ini terus mengutuk
Air mata saat kilau itu tiada
Bentang ribu getar suara
Saat lembut itu hilang….
Malam purnama saat tiada
Mata ini terus mengutuk
Air mata saat kilau itu tiada
Bentang ribu getar suara
Saat lembut itu hilang….
Lupa…lupa….
Hanya itu sebuah harap…
Hingga berbalut dalam dosa
Dengan begitu banyak luka
Hingga semua tak mengerti
Semua terbalut dalam teka-teki
Rasa ketakutan yang tak berarti
Pertahanan terakhir tanpanya
Hanya itu sebuah harap…
Hingga berbalut dalam dosa
Dengan begitu banyak luka
Hingga semua tak mengerti
Semua terbalut dalam teka-teki
Rasa ketakutan yang tak berarti
Pertahanan terakhir tanpanya
Kini seakan terhenti
Hujan itu untuk mereka
Biar panasnya dunia meraja
Ketika aku mengutuk mereka
Yang berasa akan sebuah frasa
Dan debu itu bersamaku
Menanti terlihat dalam purnama
Hanya aku hanya dia
Bukan mereka….
Hanya aku luka…duka….Hujan itu untuk mereka
Biar panasnya dunia meraja
Ketika aku mengutuk mereka
Yang berasa akan sebuah frasa
Dan debu itu bersamaku
Menanti terlihat dalam purnama
Hanya aku hanya dia
Bukan mereka….
Dan tangis air mata…
Hanya aku….tanpanya…
Langganan:
Postingan (Atom)